Pemprov Riau Pantau Karhutla Hingga ke Desa dengan KMS

RiauCitizen.com, Pekanbaru - Pemerintah Provinsi Riau tidak takut lagi menghadapi ancaman kemarau di bulan Februari mendatang yang bisa memicu kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Dukungan program Karhutla Monitoring System (KMS) yang sudah terkoneksi hingga ke tingkat desa sangat membantu memantau potensi ancaman karhutla.

"Saat ini sangat serius kita dalam mengantisipasi terjadinya karhutla, sudah membentuk jaringan dari pusat hingga desa melalui program Karhutla Monitoring System," ujar Kepala Badan Lingkungan Hidup Riau, Yulwiriati Moesa, Kamis (29/1/2015).

Menurut Yulwiriati Moesa, yang juga Ketua Tim Pemantau KMS, beberapa hari lalu sudah terjadi kebakaran selama 3 hari di Bengkalis. Awalnya tim pemantau memberikan informasi tersebut kepada kepala bupati dan selanjutnya bupati memerintahkan tim Masyarakat Peduli Api yang sudah dibentuk memantau langsung dan melakukan tindakan.

"Begitu juga saat hotspot itu ditemukan di perusahaan, langsung kita telepon manajemennya. Dengan dukungan KMS itu kami bisa melihat langsung di mana saja kebakaran itu dan tinggal kordinasi untuk melakukan pemadaman," ujar Yulwiriati.

Menurut Yulwiriati dukungan program KMS yang diinisiasi BP-REDD+ bersama tim UKP4 bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Riau sangat membantu proses di lapangan. Tim penanggulangan karhutla bisa langsung bertindak cepat. "Verifikasi lapangan sampai tingkat desa, email hasil KMS langsung secara rutin ke Kapolres. Kalau di perusahaan, langsung dilakukan verifikasi. Kalau 3 hari dilihat api tidak hilang kami langsung turun ke lapangan," jelas Yulwiriati Moesa.

Tidak hanya itu, menurut Yulwiriati Moesa hingga saat ini bupati dan wali kota selalu melakukan imbauan hingga ke tingkat pedesaan agar mewaspadai terjadinya musim kemarau yang diprediksi terjadi Februari mendatang. "Bupati dan wali kota juga sudah sering mengingatkan warganya. Bahkan di desa-desa juga sering diumumkan lewat masjid agar waspada karhutla musim kemarau ini," jelasnya.

Saat ini Provinsi Riau masih dalam status siaga bencana karhutla dengan posko utama di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru. "Saya kira ini lebih efektif, meskipun kemarau panjang dan musim kering. Dengan keseriusan saat ini, saya yakin tidak akan terulang lagi karhutla seperti tahun sebelumnya," ujar Yulwiriati.(Tribunpekanbaru.com)