Alam Riau

Portal Berita Riau

Receive all updates via Facebook. Just Click the Like Button Below

Powered By | Blog Gadgets Via Blogger Widgets

Kemampuan Baca dan Hitung Anak Indonesia Lemah

RiauCitizen.com, Info - Kajian Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan kemampuan matematika (berhitung) dan membaca anak Indonesia amat lemah. Itu dipicu salah satunya oleh ketidakhadiran guru di kelas.


Dalam studi itu ditemukan memang hanya 1 dari 10 guru tidak hadir di sekolah. Namun, sebanyak 12 persen-14 persen guru yang dijadwalkan mengajar di sekolah tersebut tidak berada dalam kelas.


Guru yang berada di sekolah, tetapi tidak hadir di kelas itu sering ditemukan dalam keadaan tidak mengerjakan kegiatan yang berhubungan dengan akademik.


Secara umum, sebanyak 26 persen yang tidak hadir di kelas beralasan melaksanakan tugas resmi yang masih berkaitan dengan kegiatan mengajar, yakni menghadiri rapat dan seminar.


Kajian dilakukan dengan rentang Oktober 2012 sampai Februari 2013 dengan sampel 880 SD dan SMP di enam wilayah, yaitu Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Papua, dan Maluku.


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menyatakan hasil kajian itu menarik. “Terutama kemampuan anak-anak Indonesia yang lebih lambat tiga tahun, baik matematika maupun membaca. Bahkan, laporan UNESCO menyebutkan kemampuan membaca anak Indonesia ada di urutan kedua dari bawah,'' ujar Anies pada jumpa pers kajian OECD di Jakarta, beberapa waktu yang lalu.


Karena itu, kata Anies, kemampuan membaca dan menulis harus menjadi fokus perhatian para guru. "Sebab kemampuan bahasa dan matematika merupakan (kebutuhan) sangat mendasar sekali. Bahasa misalnya berkaitan dengan logika, karena (saat membaca) struktur kalimat itu membentuk logika berpikir," ujarnya.


Anies melanjutkan terkait dengan ketidakhadiran para guru yang jadi salah satu pemicu rendahnya kemampuan membaca dan menulis anak-anak Indonesia, Kemendikbud sedang menyusun rencana strategis 2015-2019.


"Beberapa upaya yang kami genjot pada 2015-2019 ialah meningkatkan minat baca dan kualitas guru," tukas Anies.


Sekjen OECD Angel Gurria menambahkan, selain minat baca dan kualitas guru, sebaik nya pemerintah Indonesia juga memerhatikan distribusi guru dalam sistem pendidikan di Indonesia.


"Sebab, ketidakhadiran guru di kelas pun bisa terjadi akibat distribusi guru yang tidak merata dalam sistem pendidikan Indonesia," pungkas Angel. "Pasalnya, perkembangan otak anak pada usia 0-6 tahun ialah paling pesat, yaitu sebesar 50 persen," imbuhnya.


Ia menganjurkan guru pendidikan anak usia dini untuk meningkatkan tiga kemampuan tersebut dengan tiga instrumen pembelajaran, yakni instrumen permainan, bernyanyi, dan dongeng.


"Di sisi lain, orangtua pun berperan untuk meningkatkan prestasi belajar anak di sekolah. Itu bisa dimulai dengan mengantar anak ke sekolah, mengawasi belajar siswa di sekolah, memberi masukan, dan bahkan mengambil hal baik untuk bisa dilakukan di rumah," paparnya. (mnc/mz)

Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Kemampuan Baca dan Hitung Anak Indonesia Lemah"

 
Copyright © 2015 Alam Riau - All Rights Reserved
Back To Top