BUMD Bermasalah, DPRD Riau Akan Rekomendasikan Ditutup

RiauCitizen.com, Pekanbaru - Komisi C DPRD Riau bakal mengeluarkan rekomendasi kepada pemerintah provinsi terkait badan usaha milik daerah, yang diantaranya berisi rekomendasi untuk menutup perusahaan daerah yang dinilai bermasalah dan tidak menguntungkan.

"Kalau sudah final akan kita umumkan akhir bulan ini. Sebenarnya yang ditutup itu tidak banyak karena kita lebih cendurung pada pembenahan seluruh manajemen yang ada di dalamnya," kata Ketua Komisi C DPRD Riau, Aherson di Pekabaru, Jumat.

Menurutnya, penutupan BUMD dilakukan karena awal pembentukannya ada banyak hal yang tidak profesional dan tidak sesuai rohnya dengan yang harapkan.

"Saya kira jumlahnya tidak saya bilanglah. Yang jelas akan ada unit-unit usaha yang tidak produktif kita suruh tutup. Komunikasi kita dengan Badan Pemeriksa Keuangan juga seperti itu," ujarnya.

Selain dengan BPK, tambahnya, juga dilakukan komunikasi dengan BPK Provinsi serta Pelaksana Tugas Gubernur Riau melalui pimpinan DPRD. Dikatakannya, jika rekomendasi tersebut sudah dikeluarkan, pihaknya hanya menunggu tindak lanjut saja dari Pemerintah Provinsi Riau melalui Pelaksana Tugas Gubernur Riau.

"Apakah nantinya akan diikuti rekomendasi tersebut, keputusan akan berada dibawah Plt selaku pemegang saham," imbuhnya.

Data rekomendasi yang diberikan akan menjadi pertimbangan dan ditegaskannya bahwa Komisi C tidak membedakan satu sama lain BUMD yang ada. Saat ini, kata dia, masih dalam pengumpulan data.

"Kita kumpulkan semua dan akhir bulan ini akan kita sampaikan. Kita tunggu saja kejutannya," ujarnya.

Seperti diketahui Riau memiliki beberapa BUMD. Diantaranya Bank Riau Kepri, PT Pengembangan Investasi Riau, PT Permodalan Ekonomi Rakyat, PT Sarana Pembangunan Riau, PT Riau Petroleum, PT Riau Airlines, PT Bumi Siak Pusako, dan Jamkrida.

Komisi C pada umumnya telah memanggil BUMD tersebut. Semuanya diminta memberikan data audit yang kemudian akan dikeluarkan rekomendasi oleh Komisi yang mitranya BUMD itu.(ant/mz)