Kahumas Winovri, Akui Adanya Ikatan Keluarga di BRK

RiauCitizen.com, Politik - Dalam prakteknya, kita dapat melihat bahwa ada perusahaan yang mengizinkan karyawan memiliki hubungan kekerabatan dalam perusahaan dan ada pula perusahaan yang melarang karyawan memiliki hubungan kekerabatan dalam satu perusahaan.Ketentuan diperkenankannya kerabat atau saudara dalam Perusahaan itu berlaku di Bank Riau Kepri.

Winovri, Kahumas Bank Daerah ini menjelaskan, "bisa dipastikan di Bank Riau Kepri tidak ada suami-istri yang bekerja (tercatat, red) sebagai karyawan, tetapi mengenai adanya hubungan anak dan orang tua yang bekerja di BRK sudah melalui prosedur perekrutan oleh Konsultan". Baca juga : (Winovri : Saya Seperti Bola Putih yang Dipukul)

Menurut ketentuan UU No 13/2003 tentang Ketenagakerjaan, Pasal 153 ayat(1) huruf f yakni larangan memiliki hubungan darah dan atau ikatan perkawinan baru berlaku apabila telah diatur dalam Perjanjian Kerja atau Peraturan Perusahaan. Tentunya akan menjadi tanda tanya besar, apakah BRK punya MoU mengenai hal tersebut. Dimana hubungan kekerabatan bisa diterapkan di Perusahaan Daerah ini.

Merujuk pada aturan tersebut, Winovri menanggapi,"secara jelas tidak ada diatur didalam Undang Undang tentang Ikatan Keluarga, apabila didalam internal BRK pun jumlahnya tidak banyak (bisa dihitung jari,red), dari 2 ribu jumlah pegawai tidak sampai 1 persen lah yang punya ikatan keluarga", jelasnya.

Umumnya kenapa tidak boleh bekerja ‘satu keluarga’ dalam perusahaan karena kemungkinan besar akan terjadi “conflict of interest”. Seperti, kemungkinan terjadinya KKN, dan hal lain yang berpotensi merugikan perusahaan.

Ditanggapinya lagi,"apabila ada "kekerabatan" di Bank Riau Kepri ini, penempatannya tidak pernah sama (satu daratan,red), misalnya satu di cabang riau daratan dan satu lagi di kepulauan", pungkasnya kepada RiauCitizen.com di ruangannya. (vans)