Inilah Pemicu Pembunuhan Sadis di Jalan Karya III

RiauCitizen.com, Pekanbaru - Dendam dan sakit hati karena selalu diejek ompong menjadi pemicu bagi Randahan (19) untuk menghabisi nyawa Muhammad Zainul Arifin (25), seorang karyawan angkringan yang tak lain adalah rekannya sendiri.

Bermodalkan pisau, pria berbadan kurus yang telah lama putus sekolah ini pun membunuh korban secara keji di Jalan Karya III, Kecamatan Bukitraya, Jum'at (27/03/15) kemaren. Saat berbincang dengan wartawan di RS Bhayangkara, pria yang sehari-hari juga bekerja sebagai penjual nasi goreng tersebut menceritakan semua kekejaman yang dilakukannya. (baca juga : Penemuan Mayat Tanpa Indentitas di Bukit Raya).

"Dia (korban) sering ngejek saya ompong. 'Udahlah gigi ompong, kurus, pasti kau suka pakai narkoba kan'," katanya menirukan ucapan korban, Sabtu (28/03/15).

Warga asal Bangka Belitung ini sudah berkali-kali membantah kalau ia sama sekali tak pernah mengkonsumsi narkoba. Namun, korban tetap saja mengejeknya ompong dan pemakai (narkoba).

"Aku gak pernah pakai narkoba bro. Aku memang ompong, badanku kurus gini karena bawaan dari kecil," ujarnya sambil terus bercerita dan mengingat peristiwa berdarah itu terjadi.

Puncaknya, dinihari sebelum kejadian, ia yang kala itu lagi tidak bekerja lalu mendatangi angkringan korban. Disitulah ia meminta pada korban untuk mengantarnya pulang ke kos-kosan. Korban menyanggupi permintaan itu dan mengantar temannya tersebut dengan berboncengan menggunakan sepeda motor Revo. Tapi siapa sangka begitu tiba di kos-kosan, tanpa sepengetahuan korban, rekannya itu (tersangka) justru mengambil pisau dan mengajaknya kembali keluar mengendarai motor.

Beralasan ingin jalan-jalan, korban lalu diajak keliling mengitari Jalan Karya I dan Jalan Karya III, Kecamatan Bukitraya. Sampai di Jalan Karya III, pukul 04.30 WIB, bencana maut pun akhirnya datang menghampiri korban.

"Pas jalan sepi, saya langsung tusukkan pisau itu ke punggungnya (korban). Saya tusukkan lagi ke lehernya. Dia langsung jatuh dan saya tusuk terus badannya. Di dagu, dada dan perut sampai dia mati. Setelah itu baru saya masukkan mayatnya dalam parit dekat sana (TKP). Dompetnya saya ambil dan motornya saya bawa lari," ungkapnya.

Pembunuhan mengerikan tersebut baru diketahui setelah mayat korban ditemukan oleh salah seorang warga yang melintas, Jum'at (27/03/15) pukul 09.00 WIB pagi. Berangkat dari penemuan mayat korban itulah, Reskrim Polsek Bukitraya langsung melakukan penyelidikan mendalam, olah TKP, mengambil keterangan saksi-saksi dan mengumpulkan bukti-bukti lainnya.

Alhasil, petugas berhasil mengantongi identitas tersangka. Hanya berselang satu hari, keberadaan tersangka pun diketahui. Tak ingin berlama-lama, petugas kemudian bergerak mengejar tersangka di Jalan KH Nasution, Sabtu (28/03/15) pukul 16.15 WIB sore.

"Tersangka kemudian kita ringkus saat mau melarikan diri. Kita juga menembak kakinya karena berusaha melawan. Sejumlah barang bukti turut kita amankan, berupa satu unit sepeda motor Honda Revo BM 6288 AU dan satu unit handphone Samsung S4. Tersangka sudah kita tahan di Mapolsek untuk pengembangan penyidikan," singkat Kanit Reskrim Polsek Bukitraya, AKP Arry Prasetyo. (rtc/kar)