RiauCitizen.com, Info - Kini, kehidupan banyak orang sangat dekat dengan smartphone. Jika mereka diminta keluar rumah tanpa membawa gawai (gadget), ada kemungkinan mereka merasa cemas. Kondisi ini oleh para peneliti dinamakan sebagai kecanduan teknologi.
Perusahaan piranti lunak FrontRange meneliti lebih dari 800 orang yang memiliki smartphone secara global, untuk mengetahui sejauh mana teknologi memengaruhi kehidupan mereka.
Para peneliti kemudian merekrut tujuh orang untuk pergi tanpa membawa gawai, kecuali dalam keadaan darurat selama tujuh hari.
Selama seminggu, para peserta diminta untuk mencatat setiap kali mereka memiliki dorongan untuk menggunakan ponsel mereka disertai alasannya. Mereka juga diminta untuk merekam emosi yang dirasakan ketika tidak bisa menggunakan gawai. Perasaan tersebut termasuk frustrasi, kecemasan, dan ketidaknyamanan.
Kemudian ditemukan bahwa perasaan frustrasi mereka meningkat sebanyak 39 persen ketika mereka tidak bisa memeriksa surel atau jejaring sosial. Namun kecemasan mereka meningkat sebanyak 79 persen ketika tidak bisa menelepon atau mengirim pesan untuk orang lain.
Ketika mereka tidak bisa menggunakan aplikasi, memeriksa email dan menggunakan fitur-fitur lain di smartphone, hanya ditemukan sedikit kecemasan dan frustrasi.
Lantas tingkat ketidaknyamanan terendah mereka dialami pada hari Rabu. Sedangkan hari Kamis adalah puncak kecemasan para peserta.
"Ini terjadi karena para peserta lelah harus bergantung pada perangkat selain smartphone seperti komputer," ungkap Kristin Tynski, manajer produk di FrontRange.
Salah satu subjek mengatakan dorongan untuk memeriksa smartphone pribadi sangat kuat ketika mereka melihat orang lain menggunakan smartphone-nya. Sedangkan yang lainnya mengatakan, mereka merasa baik-baik saja. (int/six)
0 Komentar untuk "Seminggu Tanpa Smartphone, Orang Bisa Stres"