RiauCitizen.com, Pekanbaru - Terkait keberadaan usaha Galian golongan C yang beroperasi di Desa Koto Tibun, dimana sebelumnya sudah beroperasi di Desa Pulau Tinggi Kecamatan Kampar berdampak negatif bagi masyarakat sekitar.
Dampak paling besar akibat kegiatan ini dirasakan langsung oleh petani padi dan warga yang mamanfaatkan aliran ini, karena diduga Pengusaha membuang limbah air dari kegiatan galian C tersebut langsung pada aliran sungai.
.
Tokoh Pemuda Pulau Tinggi, Asri Wandi(32) mengungkapkan, "petani resah karena sawah mereka terendam banjir sebab hujan yang mengguyur Kampar beberapa hari ini membuat petani yang ada di Desa Pulau Tinggi resah, karena ketika itu lahan pertanian akan cepat banjir. Akibat bekas galian yang digenangi air hujan tersebut meluap".
Dijelaskannya lagi, "bahwa anak sungai yang biasa di jadikan tempat mandi kini terancam terjadi pendangkalan karena air buangan limbahnya di buang ke anak sungai yang bercampur lumpur dan pasir, semua itu terjadi sejak Galian C beroperasi di dua Desa ini".
Anehnya, Galian C selalu beroperasi saat malam hari. "Kalau siang, sesekali aja. Bertruk-truk pasir dan kerikil keluar "ujarnya.
Asri wandi berharap, Pemerintah Kabupaten Kampar tidak diam saja terhadap dampak lingkungan yang diakibatkan Galian C di Desa koto Tibun,"Agar segera diambil tindakan untuk penghentiannya, ungkapnya.
Keberadaan Galian C bertentangan dengan ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah. Sebab mengancam petani padi dan warga. Yang mana Desa Pulau Tinggi dulunya pernah mendapatkan penghargaan sebagai lahan tersubur di Kabupaten Kampar dan itu terbukti dengan luasnya lahan pertanian yang ada.
"Tentunya hal ini bisa terwujud kalau kita bisa bersama menjaga apa yang telah di wariskan oleh nenek moyang atau pendahulu kita", tutupnya.
Reporter Kimek
0 Komentar untuk "Galian C Resahkan Petani dan Warga Pulau Tinggi Kampar"