Cinta Membawa Sengsara, Siswa Ini Tewas Gantung Diri

RiauCitizen.com, Hukrim - Sangat tak beralasan dan sangat ekstrem. Hanya gara-gara diputus cinta oleh seorang wanita idamannya, seorang pelajar yang masih duduk di bangku pendidikan kelas III Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTA) yang berinisal Y-A (16) warga Jalan Anggrek VI Desa Sari Galuh Kecamatan tapung, nekat habisi nyawanya dengan mengantung diri di kamar.

Saat di konfirmasi kepada Kapolres Kampar AKBP Eri Apriyono. SIK melalui Kapolsek Tapung Kompol Barzawi didampingi Kanit Reskrim Asdisyah Mursyip, SH Rabu (15/4/15) membenarkan kalau telah terjadi kasus bunuh diri, dari keterngan saksi yaitu kakek korban sendiri yang berinisal P-N (67) tahun kejadian terjadi pada hari rabu (15/4/15) sekitar pkl 06.15 pagi, jelasnya.

Bermula ketika Kakek korban memanggilnya untuk pergi kesekolah. Namun, setelah di panggil berulang kali korban tidak juga menjawab sehingga kakek korban langsung masuk ke dalam kamar dengan cara mendobrak pintu kamar. Korban terlihat sudah tidak bernyawa lagi dengan posisi leher tergantung dan lidah korban terjulur keluar dan alat kelaminnya sudah mengeluarkan cairan.

Melihat hal tersebut kakek korban langsung memanggil dan memberitahukan kapada menantunya yg berinisial P-N. Dengan seketika P-N ini langsung menghubungi Pihak Kepolisian Sektor Tapung.

Dari hasil tim identifikasi Polres Kampar dengan melakukan visum terhadap korban, tidak ada di temukan adanya tanda-tanda kekerasan yang di sebabkan oleh penganiayaan , Namun dari hasil olah TKP, disita barang bukti satu unit hp Nokia.

Dijelaskan bahwa motif kejadian, kuat dugaan korban nekat bunuh diri dengan mengantungkan dirinya di seutas tali Nilon karena diputus cinta oleh kekasihnya yang berinisal A-A yang berstatus pelajar kelas II di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kampar.

Sebelum korban menghabisi dirinya dengan gantung diri sekitar jam 21.30 wib, korban sempat mengirim sms kepada kekasihnya tersebut dengan kata-kata berikut :

"aq minta maaf yea ama kamu law aku ada salah ama kamu, mungkin besok aku gak ada lg dan aku minta doa nya yea, mg2 aku tenang di alam sana"

Dengan adanya kejadian tersebut pihak keluarga korban sendiri menolak untuk dilanjutkan otopsi serta tidak akan melakukan tuntutan hukum di kemudian hari, dengan alasan sudah mengikhlaskan kematian korban", pungkasnyaa. (kim)