RiauCitizen.com, Hukum - Belasan mahasiswa Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, menggelar unjuk rasa di Markas Kepolisian Daerah Riau di Kota Pekanbaru, Selasa.
Aksi damai tersebut untuk meminta Polda Riau untuk mengusut perampasan tanah yang dilakukan oleh oknum "ninik mamak" atau pemangku adat setempat.
"Kita meminta dan mendukung Kapolda Riau untuk segera menggelar perkara ninik mamak dengan masyarakat kenegerian Lipat Kain untuk mengusut tuntas mafia tanah ulayat yang bertemengkan Yayasan Ninik Mamak Kenegrian," kata koordinator lapangan Azhari Wispinaldo dalam orasinya.
Dalam orasinya, mereka mengatakan terdapat oknum ninik mamak yang berusaha memperkaya diri dengan cara memanipulasi adat istiadat yang bersembunyi melalui yayasan dengan perusahaan sawit PT Ganda Buahnindo.
Menurutnya lagi, ninik mamak tersebut diduga telah berperilaku curang. Sebabnya, dalam perjanjian penjualan tanah seluas 360 hektar kepada perusahaan sawit PT Ganda Buahnindo, ternyata hanya 202,4 hektar yang dijual.
"Lalu kemana lahan lebih kurang 137 hektar tersebut, apakah mereka tidak sadar bahwa lahan itu diperuntukkan untuk anak cucu dimasa mendatang," ujarnya.
Selain itu, mereka juga menuding bahwa 101 anggota yang tertuang dalam yayasan tersebut fiktif yang kemudian disertifikasi untuk merampas dan menguasai tanah.
Untuk itu, mereka kembali mendesak kepada Kapolda Riau, Brigjen Pol Dolly Bambang Hermawan untuk menangkap oknum niniak mamak yang dengan sengaja merampas tanah demi kepentingan pribadi.
Selain itu, mereka juga meuntut agar Kapolda berani bertindak untuk menghentikan diskriminasi terhadap masyarakat rantau Kampar Kiri dan mahasiswa.
"Maka hari ini tidak ada lagi yang perlu ditakutkan, karena adat diciptakan untuk menjaga kedaulatan anak kemenakan dan bukan untuk menindasnya apalagi menggadaikan dan menjualnya ke perusahaan," pungkasnya.(ant/kar)
0 Komentar untuk "Polda Riau Didesak Usut Mafia Tanah di Kampar"