RiauCitizen.com, Nasional - Ketua Bidang Hukum dan Regulasi Desk Cyber Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Edmon Makarim menyebut pemblokiran 22 situs radikal bukan semata masalah domain. Dia menyatakan, kredibilitas domain dot com (.com) menjadi pertimbangan untuk pemblokiran situs-situs hanya karena rawan digunakan untuk penipuan.
"Kalau pake domain dot com itu tidak bisa diverifikasi, anda bisa saja buat situs pakai KTP orang dan tidak diapa-apakan," ujar Edmon saat ditemui di Jakarta, kemarin.
Dia juga menyatakan, modus penipuan yang marak terjadi di internet sebagian besar dilakukan dengan situs yang memakai domain tersebut. "Lihat saja penipuan kan biasanya pakai dot com, bukan dot id (.co.id)," ujarnya.
Karena itu dia meminta masyarakat meningkatkan kesadaran agar menggunakan domain dot id yang lebih kredibel dan terverifikasi. "Kesadaran masyarakat ini harus dibangun agar menggunakan domain dot id," ujar Edmon.
Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informasi menyebutkan bahwa pemblokiran terhadap sejumlah situs radikal dilakukan karena situs web itu tidak menggunakan domain dari Indonesia atau dot id.
"Dijelaskan oleh Staf Ahli Menteri Bidang Komunikasi dan Media Massa, Henri Subiyakto, bahwa karena situs tersebut lebih banyak menggunakan dot com maka kita mengalami kesulitan untuk berkomunikasi dan bukan menggunakan dot id," kata Kepala Humas dan Pusat Informasi Kominfo Ismail Cawidu berkilah, kepada sejumlah wartawan.
Sayangnya tidak dijelaskan lebih lanjut hubungan antara menggunakan domain dot com dengan kesulitan komunikasi dengan pengelola situs. Apalagi banyak juga situs di Indonesia memanfaatkan domain dengan akhiran dot com tersebut.(cnn/iza)
0 Komentar untuk "Kemenkopolhukam Sebut Domain .id Lebih Dipercaya"