Dituduh Lakukan Pungli KWH, Kades Pulau Birandang Kumpulkan Warga

Riaucitizen.com Kampar - Terkuaknya bukti penjualan KWH gratis yang dilakukan oleh Kepala Desa Pulau Birandang ternyata membuat sang kepala desa kebakaran jenggot (baca: Kades Pulau Birandang Diduga Lakukan Pungli Pemasangan KWH). Sekitar 50 orang warga yang menjadi korban pungutan liar tersebut dikumpulkan di Gedung Serba Guna Desa pulau Birandang, Jumat (6/3/2015). Pertemuan yang digagas oleh kepala desa tersebut guna mencari solusi atas KWH warga yang belum terpasang.

Kepala Desa Pulau Birandang, Darlisman dalam pertemuan itu meminta warga untuk kembali menyerahkan bukti keitansi pembayaran yang ditandatangani Kaur Desa Birandang. Namun, Darlis membantah semua tudingan yang menyebut dirinya melakukan pungli terhadap warga.

"Haram bagi saya memakan uang itu," sebut Darlis dengan nada tegas.

Darlis menegarskan, uang yang dipungut dari warga telah diserahkan kepada pihak PLN bernama Sutan. Dijelaskannnya, uang sebesar Rp 500.000 tersebut diserahkan kepada Sutan sebesar Rp 300.000 dan sisanya digunakan sebagai biaya operasional petugas selama pengerjaan pemasangan KWH berlangsung.

Sementara itu, warga yang menjadi korban pungli tersebut meminta Kades Pulau Birandang untuk bertanggung jawab. Warga kesal karena rumah mereka sampai hari ini belum juga dialiri listrik kendati telah membayar sejumlah uang kepada kepala desa.

"Kalau kami sudah terlalu lama menunggu, dari bulan bulan 5 tahun lalu sampai sekarang belum juga ada kepastiannya. Kami minta Kades untuk tanggung jawab," ujar Sumarni (45) salah seorang warga yang rumahnya hingga kini belum dipasangi KWH.

Selain biaya tersebut, ternyata warga juga masih dibebankan biaya lain sebesar Rp 100.000 saat pemasangan dilakukan.

"Kami masih juga dibebankan punggutan setelah KWH dipasang yaitu sebesar 100 ribu yang mana sebelumnya saat rapat di Kantor Desa dulu sudah jelas tidak ada punggutan lagi tapi nyatanya sekarang apa," sebut Eri salah seorang warga yang juga menjadi korban pungli.

Reporter Kim