Alam Riau

Portal Berita Riau

Receive all updates via Facebook. Just Click the Like Button Below

Powered By | Blog Gadgets Via Blogger Widgets

Satria : Berwiraswasta Tikus Putih, Siapa Takut

Tikus atau binatang pengerat sebagian besar dinilai masyarakat sebagai hewan menggelikan dan menjijikkan. Namun siapa sangka, di tangan seorang Alumnus Ekonomi Akuntansi di salah satu perguruan tinggi ini, tikus ini bisa dijadikan kegiatan usaha yang mampu mendatangkan keuntungan hingga jutaan rupiah.

Hal inilah yang dialami oleh pemuda asal Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Satria Adinata.

Satria mengatakan dapat menghasilkan Rp5 juta hingga Rp7 juta per bulan dari bisnis ternak tikus yang ditekuni. Bisnis tersebut berawal sejak 2014 dengan modal hanya Rp300.000,00;

Dia mengawali bisnis dengan iseng membeli tikus putih untuk pakan ular peliharaannya. Namun, keisengan itu berbuah manis ketika ia berinisiatif beternak tikus putih dan menghasilkan omzet jutaan rupiah. Terlebih lagi proses pengembangbiakan tikus cukup mudah.

Bisnis ternak yang ditekuni sejak awal tahun 2014 tersebut dimulai dengan tikus yang dibelinya beranak, dan ia beranggapan bisnis ternak tikus putih tidak memandang musim. Pasalnya, banyak pehobi ular membutuhkan untuk pakan peliharaannya. Ia pun berinisiatif berternak tikus putih.

“Untuk beternak tikus tidak sulit. Tikus merupakan hewan yang jarang terkena penyakit,” jelas dia, saat diwawancarai langsung oleh RiauCitizen.com

Satria melanjutkan, ternak tikus hanya membutuhkan wadah plastik dan tutup ram kawat. Selain itu, agar tikus seperti pada habitat aslinya, di dasar wadah plastik ditempatkan sekam untuk penghangat.

Proses pengembangbiakan tikus amatlah mudah. Satria juga memaparkan, sebelumnya dipersiapkan wadah plastik dan diberi sekam. Selanjutnya dipilihlah tikus jantan dan betina dengan perbandingan satu banding lima. Artinya, pejantan satu akan dicampur dengan lima tikus betina.

Proses perkawinan tikus sendiri membutuhkan waktu satu bulan. Dalam satu bulan tikus betina akan beranak empat hingga enam anak tikus. Untuk perawatan tikut sendiri, Satria mengakui amatlah mudah. Setiap hari untuk makanannya tidak butuh banyak biaya karena tikus putih makan bubur jagung dan ketela mentah.

“Ketela cukup dipotong-potong, namun untuk jagung harus dibuat bubur. Dari 100 tikus, hanya membutuhkan 10 ribu rupiah untuk membeli jagung giling dan bisa dibuat untuk makanannya satu minggu,” ungkap Satria.

Mengenai harga jual per ekor, Satria mematok harga 7000 rupiah, bergantung ukuran tikus. Satria juga mengungkapkan telah memiliki pelanggan tetap, yakni para pehobi ular yang notabenenya membutuhkan asupan tikus putih untuk ternaknya tersebut.

Adapun estimasi produksi yang coba dia paparkan kepada RiauCitizen.com adalah bahwa dalam 20 box dikali 4 betina dapat menghasillkan 80 ekor betina dan diperkirakan 1 ekor betina bisa melahirkan 6 anakan, jadi 80 dikali 6 menghasilkan 480 ekor anakan. 480 dikalikan harga jual 7000 , 480x7000 = 3.360.000, begitu Satria coba mengakhiri paparannya.

Saat ini pria kelahiran 24 Juli 1990 ini mulai mencoba mengembangkan verietas tikus aneka warna seperti emas dan loreng dengan cara kawin silang. Dan bagi yang berminat, pemesanan tikus putih bisa dilakukan via handphone 08596 480 32 782 atau Pin BB 7405ED45. (Six)

Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Satria : Berwiraswasta Tikus Putih, Siapa Takut"

 
Copyright © 2015 Alam Riau - All Rights Reserved
Back To Top