Mahasiswa Minta Presiden Komitmen Eksekusi Mati Gembong Narkoba

RiauCitizen.com Pekanbaru - Kebijakan pemerintah Indonesia menolak permohonan grasi terhadap terpidana mati kasus narkoba telah menuai banyak kritikan dari negara lain. Namun, mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR) meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk tetap memegang komitmen dalam mengeksekusi terpidana mati kasus narkoba. Hal tersebut disampaikan Gerakan Mahasiswa Fakultas Hukum UIR dalam aksi damai dan pengumpulan koin untuk Australia di Pekanbaru, Rabu (25/2/2015) (baca: Kecam Tony Abbot, Mahasiswa UIR Gelar Aksi Pengumpulan Koin)

"Kami mahasiswa hukum meminta kepada Presiden untuk memeganng komitmen menghukum mati para terpidana kasus narkoba, jangan hiraukan perkataan negara lain,"kata Mirwansyah selaku koordinator aksi.

Mahasiswa menilai bahwa sikap yang diambil Presiden dalam menolak permohonan grasi terpidana mati kasus narkoba sudah sangat tepat. Menurut mahasiswa, kasus narkoba adalah extra ordinary crime yang tidak boleh diampuni karena berdampak serius bagi Bangsa Indonesia.

"Ini extra ordinary crime, coba kita lihat bagaimana narkoba hari ini begitu merusak anak Bangsa Indonesia. Sehingga menurut kami apa yang dilakukan Presiden itu sudah sangat tepat,"tandas Mirwansyah.

Reporter Hard