RiauCitizen.com, Pekanbaru - Kejaksaan Negeri Pekanbaru terus mendalami dugaan penyimpangan pengadaan buku di Perpustakaan Wilayah Riau senilai Rp6 miliar yang dianggarkan dalam APBD 2012.
"Kami telah melakukan pemeriksaan terhadap 15 saksi, dan hingga saat ini belum menetapkan tersangkanya," kata Kasi Pidana Khusus Kejari Pekanbaru, Abdul Farid di Pekanbaru, Selasa.
Ia mengatakan masih terus melakukan pendalaman guna memperkuat bukti atas dugaan adanya penyimpangan seperti "mark up" dan pengadaan yang tidak tepat sebelum menetapkan tersangka kasus ini.
Abdul Farid juga menjelaskan telah memeriksa Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Tifa Ria. "PPATK juga telah diperiksa," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan belum berencana untuk memanggil saksi baru, karena Kejari masih akan melakukan penelaahan terhadap saksi yang sudah dimintai keterangan.
"Intinya kasus ini tetap kita lanjutkan dan terus melakukan penyelidikan," katanya singkat.
Kasus ini mencuat berawal dari adanya laporan dugaan penyimpangan pengadaan buku di Pustaka Wilayah Riau. Proyek yang menggunakan APBD murni Riau tahun 2012 ini diduga tidak sesuai dengan spesifikasi dan kontraknya hingga menyebabkan kerugian mencapai Rp6 miliar.
Untuk diketahui Perpustakaan Wilayah atau dikenal sebagai Perpustakaan Soeman HS merupakan perpustakaan termegah di Indonesia, bangunannya yang mewah dan berarsitektur modern tropis menyerupai rehal (bangku kecil alas untuk membaca Al Quran).
Sekilas gedung tersebut tampak seperti buku yang terbuka. Pembangunan gedung ini bertujuan untuk menjadikan ikon kebangkitan dunia pendidikan Riau Pengunjung perpustakaan ini mencapai 2.000 orang setiap harinya, dan beragam fasilitas bisa dimanfaatkan, di antaranya Cyber Corner, Childrens Library, Student Library, Public Library, bilik budaya melayu, Internet Wi-Fi di setiap sudut serta kantin. (Six)
Sumber : AntaraRiau
0 Komentar untuk "Kejari Pekanbaru Dalami Dugaan Korupsi Perpustakaan Wilayah"