Juni 2015, Program Gas Rumah Tangga Akan Mulai di Pekanbaru

RiauCitizen.com, Pekanbaru - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral akan memulai proyek pembangunan jaringan pipa gas untuk rumah tangga di Kecamatan Lima Puluh, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau mulai Juni 2015.

"Informasi terakhir yang saya dapat tetang proyek pipa gas mengaliri rumah penduduk akan ditenderkan awal April ini, sehingga pembangunan kontruksi mulai dilakukan bulan Juni 2015," ujar Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Rintis, Hendro di Pekanbaru, Kamis.

Program gas untuk rumah tangga sendiri merupakan salah satu program di Kementerian ESDM sejak tahun 2008. Hanya saja, ia mengatakan tidak semua rumah tangga di kecamatan yang memiliki empat kelurahan itu, bakal dialiri gas.

Sebabnya, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi ESDM membatasi hanya ada 4.000 unit rumah dengan catatan rumah pribadi dengan tekanan gas sangat rendah hanya 0,023 bar sampai dikompor.

Nantinya, lanjut dia, pipa gas akan di tanam baik melalui jalan utama atau jalan umum dan gang-gang rumah penduduk dengan menggunakan pengaman seperti regulator sektor atau trafo yang berfungsi menurunkan tekanan dari tekanan pada jaringan induk, sehingga aman bagi untuk dilalui.

ESDM telah lama menginginkan Kota Pekanbaru sebagai proyek percontohan dari pembangunan pipa jaringan distribusi gas untuk rumah tangga dengan tekanan rendah sejak tahun 2008. Namun pelaksanaannya baru tahun 2009 dan penyebaran kuisioner dilakukan tahun 2014.

"Kalau warga kita yang bakal menikmati gas rumah tangga, saya belum tahu berapa jumlahnya. Yang jelas jumlah itu baru dapat diketahui setelah pembangunan kontruksi. Tapi untuk Kecamatan Lima Puluh sekitar 4.000 unit rumah," ucapnya.

Irfan (37), warga Kelurahan Tanjung Rhu, Kecamatan Lima Puluh berpesan kepada pihak kontraktor supaya pemasangan pipa jaringan distribusi gas menuju rumah warga dilakukan dengan menerapkan prisip kehati-hatian, sehingga warga tidak merasa cemas atau khawatir.

"Selagi itu bermanfaat bagi warga Lima Puluh, saya bersikap mendukung. Cuma sebaiknya pihak kontraktor jangan asal-asalan karena dampak gas itu tinggi. Seperti kalau terjadi kebocoran kan berbahaya, maka masyarakat sekitar yang terkena dampaknya," katanya.

Editor Six

Sumber : AntaraRiau