RiauCitizen.com, Pekanbaru - Satu unit pesawat Cassa 212-200 versi rain maker milik PT Pelita Air Service yang telah mendarat di Lanud Roesmin Nurjadin akan memulai operasi modifikasi cuaca dengan melakukan penyemaian garam. (baca : Pesawat Penyemai Garam Tiba di Pekanbaru)
Kegiatan ini akan dipimpin langsung oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis Hujan Buatan BPPT, F. Heru Widodo.
Heru menuturkan, BPPT merencanakan operasi modifikasi cuaca bisa menggunakan dua pesawat yakni Cassa 212 dan pesawat CN 295 milik TNI. Ia mengatakan BPPT sudah mengirimkan surat permohonan peminjaman pesawat ke Panglima TNI pada pekan lalu.
"Surat ke Panglima TNI sudah dikirimkan, tinggal menunggu balasan tidak lama lagi. Apalagi Pemprov Riau sudah menetapkan status Siaga Darurat Kebakaran," ujarnya kepada Wartawan. (2/3)
Perlu diketahui titik panas (hotspot) paling banyak terdapat di Kabupaten Pelalawan dengan 11 titik, diikuti Kabupaten Bengkalis dengan sembilan titik, Kepulauan Meranti dan Rokan Hulu masing-masing tiga titik, Kota Dumai ada dua titik dan Siak satu titik.
Untuk kebutuhan garam dalam proses modifikasi cuaca, Heru mengatakan saat ini masih tersedia 25 ton garam di Posko Siaga Darurat Kebakaran di Lanud Roesmin Nurjadin yang merupakan sisa dari operasi darurat asap tahun 2014. Pihaknya juga akan menambah 43 ton garam untuk menunjang operasi tersebut.
Pelaksanaan proses modifikasi cuaca akan menjadi tanggung jawab BPPT, sedangkan BNPB menyiapkan dana sekitar Rp16 miliar dari total Rp25 miliar anggaran penanggulangan kebakaran yang tersedia.
Reporter Hrd
0 Komentar untuk "Siaga Karhutla Riau BPPT Mulai Tebar Garam"