RiauCitizen.com, Pekanbaru - 2014 lalu, pertumbuhan ekonomi Riau tertahan di angka 2,62 persen. Hal itu disebabkan trend harga minyak dunia yang menurun.
Kondisi tersebut menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, Mawardi Arsyad Kamis (5/2/15) menempatkan pertumbuhan ekonomi Riau pada peringkat bawah di skala nasional.
"Sejak pertengahan 2014, harga minyak dunia terus cenderung menurun dan mempengaruhi nilai ekspor Riau dari sektor minyak dan gas," terangnya.
Menurut Mawardi, sektor yang termasuk dalam lapangan usaha pertambangan dan penggalian itu mengalami pertumbuhan negatif, yakni -5,5 persen selama 2014. Bahkan, pada triwulan IV-2014 pertumbuhannya -6,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013 (y-to-y).
Padahal, tambahnya, lapangan usaha pertambangan dan penggalian mendominasi struktur perekonomian Riau sebesar 39,51 persen. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi tertarik karena imbas penurunan sektor tersebut.
Kendati sektor migas mengalami penurunan, Riau masih memiliki sumber pertumbuhan ekonomi dari industri pengolahan yang pada 2014 mengalami pertumbuhan sebesar 1,50 persen. Industri pengolahan tumbuh paling tinggi pada tahun lalu, dan menopang 20,87 persen struktur perekonomian, lapangan usaha dari pertanian, kehutanan, dan perikanan mengalami pertumbuhan 1,49 persen, serta konstruksi tumbuh 0,58 persen.(Riauterkini.com)
0 Komentar untuk "2014, Riau Peringkat Bawah Pertumbuhan Ekonomi Skala Nasional"