RiauCitizen.com, Pekanbaru - Pemerintah Kota Pekanbaru berencana mendirikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) teknologi bubur dan kertas (pulp and paper) di Provinsi Riau pada tahun 2016, guna memenuhi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) untuk pengembangan industri.
"Kami akan mendirikan sekolah teknologi berbasis industri menengah dengan teknologi tinggi," kata Wali Kota Pekanbaru Firdaus di Pekanbaru, Rabu.
Menurut Firdaus, Pekanbaru ke depan akan berkembang dengan berbagai industri, itu akan membutuhkan SDM sebagai modal. Akan tetapi selama ini faktor tersebut belum dimiliki oleh wilayah yang merencanakan akan menjadi Kota Metropolitan di tahun 2017.
Dia memaparkan bahwa terbukti dari bursa tenaga kerja yang selalu diadakan pemerintah setempat hanya mampu menyerap sekitar 50 persen pendaftar.
Sementara dari hasil itu hanya sekitar 10 persen saja yang memenuhi kategori untuk diterima bekerja. Penyebabnya adalah tidak selarasnya keterampilan disiplin ilmu yang diciptakan dunia pendidikan dengan kebutuhan tenaga kerja yang diminta perusahaan.
"Makanya kami mulai memikirkan bagaimana ke depan masalah SDM yang dihasilkan sekolah akan selaras dengan kebutuhan perusahaan," paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Prof. Zulfadil mengatakan tahun 2016 Pekanbaru akan mendirikan SMK teknologi. Segala penganggaran sudah siap untuk pembangunan fisik.
Tinggal administrasi penunjang keluarnya izin pembangunan sekolah kejuruan berteknologi dari Kementrian Pendidikan. Salah satu syaratnya adalah mendapat dukungan dan rekomendasi dari perusahaan di wilayah tempatan, katanya.
"Kami berencana membuka SMK Pulp and Paper dengan paket keahlian, teknik pengolahan limbah dan air, boiler, kimia dasar, teknik pemasakan kayu," katanya.
Saat ini dari ratusan spektrum jurusan yang ada di Kementwrian, belum ada yang menjurus ke SDM pabrik kertas. Apalagi di Riau ada pabrik kertas terbesar di Sumatera yakni Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP).
"Kami perhatikan dari 128 spektrun jurusan, tidak ada pulp and paper," katanya.
Senior Direktur IKPP Hasanuddin mengatakan bahwa pihaknya saat ini mempekerjakan sebanyak 9.000 tenaga, 2.000 orang di antaranya adalah mekanik.
"Selama ini di Riau tidak ada pemasok tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga tak jarang mencari dari luar," katanya.
Apalagi tenaga kerja yang mereka cari adalah yang memiliki jiwa enterpreuner, katanya.
"Sebenarnya kami membutuhkan tenaga lokal, kalau dari luar lebih besar biayanya," katanya.
Maka, sarannya, pemerintah daerah perlu melakukan maping data tenaga kerja. Serta melakukan pelatihan dan kursus sebelum mereka di lepas ke pasar bursa tenaga kerja.
"Masalahnya anak didik ketika masuk ke dunia kerja sering tidak memiliki keahlian khusus," katanya.(Antarariau.com)
0 Komentar untuk "Pekanbaru Berencana Dirikan SMK Teknologi "Pulp And Paper""