Komisi II DPRD Bengkalis Tinjau Abrasi di Desa Simpang Ayam dan Perapat Tunggal

RiauCitizen.com, Bengkalis - Anggota DPRD Komisi II Kabupaten Bengkalis meninjau langsung terkait Abrasi yang terjadi di kawasan Lahan Sawit PT Meskom Agro Sarimas. Abrasi yang cukup parah lebih kurang ratusan hektar tersebut, menghantam di daratan Desa Simpang Ayam kecamatan Bengkalis.

Dari rombongan Komisi II yang dipimpin Ketua langsung Komisi II Syahrial dan didampingi Wakil Pimpinan DPRD Bengkalis Zuhelmi, Anggota Komisi II Zamzami, H. Mawardi, Sofyan, serta Komisi IV Irmi Syakip Arsalan langsung ke tempat lokasi longsor. Pada tinjauan tersebut, Komisi II disambut pihak PT MAS yang diwakili Humas PT MAS Huzairin.

Kondisi longsor yang cukup parah sekitar ratusan hektar dengan kondisi tanah mengalami pecah-pecah tersebut, yang terjadi dilahan PT MAS dan abrasi itu mengerus tanah disepanjang bibir pantai Tanjung Jati. Pada saat itu, sontak membuat Anggota Legislator Bengkalis itu terkejut dengan melihat langsung kondisi yang terjadi.

"Sangat miris kita lihat kondisi longsornya dengan kondisi tanah separah ini," kata Syahrial Selasa (3/2/15), saat meninjau dilokasi longsor.

Lanjutnya lagi, kalau dulunya, menurut informasi dari masyarakat setempat, jarak antara pantai dengan perkebunan sawit PT MAS sepanjang 2 KM.

"Tapi sekarang sudah sampai di area perusahaan, ini sangat luar biasa dampak lingkungannya jadi kedepannya bagaimana lagi. Untuk itu kita minta perusahaan melakukan kajian terkait hal ini, harus ada langkah- langkah konkrit dari perusahaan," Tegasnya.

Selain itu, Anggota DPRD Bengkalis ini juga meminta agar Pemerintah Kabupaten Bengkalis agar berpartisipasi aktif untuk menanggapi permasalahan abrasi ini.

"Jangan hanya melempar bola ke Perusahaan, harus ada lah langkah- langkah yang solutif, jika dibiarkan, tahun ke tahun ini bisa jadi sampai ke perumahan masyarakat," sentil Syahrial lagi.

Pada kedepannya, kata dia lagi, setelah melakukan kunjungan ini, komisi II akan segera menyurati pihak- pihak terkait untuk menanggapi serius permasalahan ini.

"Setelah kita surati, kita akan awasi pihak- pihak terkait. Jika perlu kita hearing, libatkan lintas koalisi, karena ini masalah ini sangat serius. Tidak cukup dilihat, harus ada langkah- langkah penanganan cepat," tutup Syahrial. (Riaugreen.com)